Minggu, 18 Oktober 2009

Haji

196

196.  Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah Karena Allah. jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau Karena sakit), Maka (sembelihlah) korban[120] yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu[121], sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), Maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. apabila kamu Telah (merasa) aman, Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), Maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu Telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.  (Al Baqarah -2-)

 

[120]  yang dimaksud dengan korban di sini ialah menyembelih binatang korban sebagai pengganti pekerjaan wajib haji yang ditinggalkan; atau sebagai denda Karena melanggar hal-hal yang terlarang mengerjakannya di dalam ibadah haji.

[121]  Mencukur kepala adalah salah satu pekerjaan wajib dalam haji, sebagai tanda selesai ihram.

 

97.  Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215]; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah Dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Ali Imran -3-)

[215]  ialah: tempat nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.

[216]  yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan serta sehat jasmani dan perjalananpun aman.

 

27.  Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus[984] yang datang dari segenap penjuru yang jauh, (Al Hajj -20-)

[984]  Unta yang kurus menggambarkan jauh dan sukarnya yang ditempuh oleh jemaah haji.

 

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا خَالِدٌ أَخْبَرَنَا حَبِيبُ بْنُ أَبِي عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ بِنْتِ طَلْحَةَ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ أَفَلَا نُجَاهِدُ قَالَ لَا لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ (البخارى)

Telah menceritakan kepada kami (1) Abdur Rahman bin Al Mubarok, telah menceritakan kepada kami (2) Khalid, telah  mengabarkan kepada kami (3) Habib bin Abi Amroh dari (4) Aisyah binti Tholhah dari (5) Aisyah (Umil mukminin), sesungguhnya dia bertanya kepada Raulullah SAW: “Wahai baginda kami memandang Jihad itu kebaikan yang paling sempurna, apakah kami boleh berjihad ? Rasulullah Saw menjawab: “Wanita tidak berjihad (perang), tetapi Jihad yang utama adalah Haji yang diterima” (Bukhari 1423)

 

حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ الْمَعْنَى قَالَا حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ سُفْيَانَ بْنِ حُسَيْنٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سِنَانٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ الْأَقْرَعَ بْنَ حَابِسٍ سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ الْحَجُّ فِي كُلِّ سَنَةٍ أَوْ مَرَّةً وَاحِدَةً قَالَ بَلْ مَرَّةً وَاحِدَةً فَمَنْ زَادَ فَهُوَ تَطَوُّعٌ (أبو داود)

 

Telah menceritakan kepada kami (1) Zuhair bin Harb dan Utsman bin Abi Syaibah Al Ma’na, katanya telah menceritakan kepada kami (2) Yazid bin Harun dari (3) Syufyan bin Husyain dari (4) Az Zuhri dari (5) Abi Sinan dari (6) Ibn Abbas sesungguhnya Aqra’ bin Habis bertanya kepada Nabi SAW “ Wahai baginda Rasu, apakah hajji itu setiap tahun, atau sekali saja seumur hidup ? Jawab Rasulullah SAW: Haji itu cukup sekali dalam seumur hidup, maka barang siapa yang melebihkan itu bernilai haji yang sunnah” (Abu Daud 1463)

 

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي زِيَادٍ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَّ ثَلَاثَ حِجَجٍ حَجَّتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُهَاجِرَ وَحَجَّةً بَعْدَ مَا هَاجَرَ وَمَعَهَا عُمْرَةٌ فَسَاقَ ثَلَاثَةً وَسِتِّينَ بَدَنَةً وَجَاءَ عَلِيٌّ مِنْ الْيَمَنِ بِبَقِيَّتِهَا فِيهَا جَمَلٌ لِأَبِي جَهْلٍ فِي أَنْفِهِ بُرَةٌ مِنْ فِضَّةٍ فَنَحَرَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ كُلِّ بَدَنَةٍ بِبَضْعَةٍ فَطُبِخَتْ وَشَرِبَ مِنْ مَرَقِهَا (الترمذى)

Telah menceritakan kepada kami (1) Abdullah bin Abi Ziyad Al Kufi, telah menceritakan kepada kami (2) Zaid bin Hubab dari (3) Syufyan dari (4) Za’far bin Muhammad dari (5) bapaknya dari (6) Jabir bin Abdillah, sesungguhnya Nabi SAW melakukan ibdah Haji sebanyak tiga kali, dua kali sebelum hijrah dan satu kali setelah hijrah dan melakukan umroh” (At Tirmidzi 743)

 

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْعَطَّارُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ عُمْرَةَ الْحُدَيْبِيَةِ وَعُمْرَةَ الثَّانِيَةِ مِنْ قَابِلٍ وَعُمْرَةَ الْقَضَاءِ فِي ذِي الْقَعْدَةِ وَعُمْرَةَ الثَّالِثَةِ مِنْ الْجِعِرَّانَةِ وَالرَّابِعَةِ الَّتِي مَعَ حَجَّتِهِ (الترمذى)

Telah menceritakan kepada kami (1) Qutaibah telah mencritakan kepada kami (2) Daud bin Abdur Rahman Al Athor dari (3) Amr bin Dinar dari (4) Ikrimah dari (5) Ibn Abbas sesungguhnya Nabi SAW melakukan ibadah Umroh sebanyak empat kali, yaitu Umroh dari Hudaibiyyah, dari Qobil, Umroh pada bulan Dzul Qo’dah dari Za’ronah dan Umroh yang bersama melakukan ibadah haji” (At Tirmidzi 745)

 

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُيَيْنَةَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عُقْبَةَ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِيَ رَكْبًا بِالرَّوْحَاءِ فَقَالَ مَنْ الْقَوْمُ قَالُوا الْمُسْلِمُونَ فَقَالُوا مَنْ أَنْتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ فَرَفَعَتْ إِلَيْهِ امْرَأَةٌ صَبِيًّا فَقَالَتْ أَلِهَذَا حَجٌّ قَالَ نَعَمْ وَلَكِ أَجْرٌ (مسلم)

Telah menceritakan kepada kami (1) Abu Bakr bin Abi Syaibah, Zuhair bin Harb dan Ibn Abi Umr semuanya dari (2) Ibn Uyaynah dari (3) Ibrohim bin Uqbah dari (4) Kuraib (Maula Ibn Abbas) dari (5) Ibn Abbas dari Nabi SAW yang bertemu dengan rombongan di Ar Raukho kemudian beliau bertanya: Siapakah kalian wahai kaum ? mereka menjawab: “Kami orang muslim, sambil bertanya: “siapakah anda” Jawab beliau: “aku adalah Rasulullah SAW. kemudian seorang wanita mengangkat anak kecil kehadapan Rasul dan bertanya: “Apakah sah melakukan ibadah haji untuk anak kecil ini ? Jawbanya: “Iya, dan engkau mendapatkan pahalanya” (Muslim 2377)

 

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ الْفَضْلُ رَدِيفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَتْ امْرَأَةٌ مِنْ خَشْعَمَ فَجَعَلَ الْفَضْلُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا وَتَنْظُرُ إِلَيْهِ وَجَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْرِفُ وَجْهَ الْفَضْلِ إِلَى الشِّقِّ الْآخَرِ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ فَرِيضَةَ اللَّهِ عَلَى عِبَادِهِ فِي الْحَجِّ أَدْرَكَتْ أَبِي شَيْخًا كَبِيرًا لَا يَثْبُتُ عَلَى الرَّاحِلَةِ أَفَأَحُجُّ عَنْهُ قَالَ نَعَمْ وَذَلِكَ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ (البخارى)

Telah menceritakan kepada kami (1) Abdullah bin Yusuf  telah mengabarkan telah mengabarkan kepada kami (2) Malik dari (3) Ibn Shihab dari (4) Sulaiman bin Yasar dari (5) Abdillah bin Abbas berkata Al Fadl membonceng Rasulullah SAW kemudian seorang perempuan dari kabilah Khasy’am menjumpai Rasulullah SAW dan Al Fadl memandang perempuan itu begitu pula perempuan itu memandang Al Fadl pula kemudian rasul mengalihkan Al Fadl kea rah yang lain dan Perempuan itu bertanya: “Wahai baginda Rasul, sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada hamba-Nya untuk melakukan ibadah haji dan aku telah menjumpai ayahku dalam keadaan tua, dan sudah tidak dapat berkendaraan”apakh aku boleh menghajikan mengganti beliau ? Jawab Rasulullah SAW: ‘Silahkan saja” dan itu terjadi ada haji wada’.(Bukhari 1417)

 

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ امْرَأَةً مِنْ جُهَيْنَةَ جَاءَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ إِنَّ أُمِّي نَذَرَتْ أَنْ تَحُجَّ فَلَمْ تَحُجَّ حَتَّى مَاتَتْ أَفَأَحُجُّ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ حُجِّي عَنْهَا أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنٌ أَكُنْتِ قَاضِيَةً اقْضُوا اللَّهَ فَاللَّهُ أَحَقُّ بِالْوَفَاءِ (البخارى)

Telah menceritakan kepada kami (1) Musa bin Ismail telah menceritakan kepada kami (2) Abu Awanah dari (3) Abi Bisyr dari (4) Saiid bin Jubair dari (5) Ibn Abbas, sesungguhnya seorang wanita dari Juhainah telah datang menjumpa Rasulullah SAW dan bertanya: “Wahai baginda Rasul sesungguhnya Ibuku telah bernadzar untuk berhaji kemudian belum sempat haji dan beliau sudah wafat, apakah aku dapat menggantikan hajinya ? Jawab Rasulullah SAW: Iya, hajikanlah untuk ibumu, bukankah kalau Ibumu berhutang wajib untuk membayarkannya sedangkan haq Allah lebih utama dibayarkannya.” (Bukhari 1720)

 

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ نَوْفَلٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ حَجَّةِ الْوَدَاعِ فَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِعُمْرَةٍ وَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِحَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ وَمِنَّا مَنْ أَهَلَّ بِالْحَجِّ وَأَهَلَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحَجِّ فَأَمَّا مَنْ أَهَلَّ بِالْحَجِّ أَوْ جَمَعَ الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لَمْ يَحِلُّوا حَتَّى كَانَ يَوْمُ النَّحْرِ (البخارى)

Telah menceritakan kepada kami (1) Abdullah bin Yusuf  telah mengabarkan kepada kami (2) Malik dari (3) Abi Al Aswab Muhammad bin Abdir Rahman bin Naufaldari (4) Urwah bin Zubair dari (5) Aisyah katanya kami keluar bersama Rasulullah SAW pada haji Wada’, maka sebagian kami ada yang umroh, ada yang berhaji dan umroh berbarengan dan ada juga yang melakukan ibadah haji saja. Sedangkan Rasulullah SAW melakukan haji saja. Maka orang yang berhaji saja atau dibarengakan haji dan umroh maka mereka tidak bertahalul sampai tanggal 10 bulan haji” (Bukhari 1460)

 

حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّ عَلِيًّا الْأَزْدِيَّ أَخْبَرَهُ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ عَلَّمَهُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اسْتَوَى عَلَى بَعِيرِهِ خَارِجًا إِلَى سَفَرٍ كَبَّرَ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنْ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ (مسلم)

Telah menceritakan kepad saya (1) Harun bin Abdillah telah menceritakan kepada kami (2) Hajjaj bin Muhammad telah berkata (3) Juraij telah mengabarkan kepada saya (4) Abu Zubaer sesunguhnya (5) Ali Al Azdiyyi telah mengabarkan bahwa (6) Ibn Umar telah memberitahukan Rasulullah SAW jika telah naik kendaraan beliau membaca takbir tiga kali lalu berdo’a: “Maha suci Zat (Allah) yang telah menggerakan untuk kami kendaraan ini adahal kami tidak kuasa menggerakannya. Dan sesungguhnya kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah kami bermohon kepada-Mu dalam perjalanan kami ini kebaikan dan taqwa serta amal perbuatan yang Kau ridho’i. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami dan dekatkan jauhnya. Ya Allah, Engkau adalah yang menyertai dalam berpergian dan pelindung terhadap keluarga yang ditinggalkan. Ya Allah, kami berlindung pada-Mu dari kesukaran dalam bepergian, penampilan yang buruk, kepulangan yang menyusahkan di dalam harta benda dan keluarga”  (Muslim 2392)

 

وَسُئِلَ عَطَاءٌ عَنْ الْمُجَاوِرِ يُلَبِّي بِالْحَجِّ قَالَ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يُلَبِّي يَوْمَ التَّرْوِيَةِ إِذَا صَلَّى الظُّهْرَ وَاسْتَوَى عَلَى رَاحِلَتِهِ (البخارى)

 

Ditanya (1) Atho dari  (2) Al Mujawir membaca talbiyah untuk hajji. Dia menjawab: “Ibn Umar membaca talbiyah haji pada hari tarwiyah (8 Dzul Hijjah), ketika selesai shalat dzuhur dan ketika sudah dikendaraan” (Bukhari)

 

و حَدَّثَنِي سُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ رَجَاءٍ عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ قَالَ قُلْتُ لِأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ غَدَاةَ عَرَفَةَ مَا تَقُولُ فِي التَّلْبِيَةِ هَذَا الْيَوْمَ قَالَ سِرْتُ هَذَا الْمَسِيرَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابِهِ فَمِنَّا الْمُكَبِّرُ وَمِنَّا الْمُهَلِّلُ وَلَا يَعِيبُ أَحَدُنَا عَلَى صَاحِبِهِ (مسلم)

Telah menceritakan kepada saya (1) Suraij bin Yunus telah menceritakan kepada kami (2) Abdullah bin Roja’ dari (3) Musa bin Uqbah telah menceritakan kepada saya (4) Muhammad bin Abi Bakr aku berkata kepada (5) Anas bin Malik, Apa yang engkau baca ketika engkau berangkat menuju Arofah ? Jawab: kami berjalan bersama Rasulullah SAW dan Sahabat-Sahabtnya maka diantara kami ada membaca Talbiyah dan ada yang membaca takbir” (Muslim 2255)

 

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ يَعْنِي ابْنَ بِلَالٍ ح و حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ الْمَعْنَى وَاحِدٌ عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ بِأَذَانٍ وَاحِدٍ بِعَرَفَةَ وَلَمْ يُسَبِّحْ بَيْنَهُمَا وَإِقَامَتَيْنِ وَصَلَّى الْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ بِجَمْعٍ بِأَذَانٍ وَاحِدٍ وَإِقَامَتَيْنِ وَلَمْ يُسَبِّحْ بَيْنَهُمَا (أبو داود)

Telah mnceritakan kepada kami (1) Abdullah bin Maslamah telah menceritakan kepada kami (2) Sulaiman (Ibn Bilal) Telah menceritakan kepada kami (1) Ahmad bin Hambal telah menceritakan kepada kami (2) Abdul Wahab Ats Tsaqofi Al Makna dari (3) Jafar bin Muhammad dari (4) Bapaknya sesungguhnya Nabi SAW shalat Jamak Dzuhur dan Ashar  ketika di Arofah dan menjamak antara Maghrib dan Isya (Abu Daud 1629)

 

أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَنْبَأَنَا وَكِيعٌ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ بُكَيْرِ بْنِ عَطَاءٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْمَرَ قَالَ شَهِدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَاهُ نَاسٌ فَسَأَلُوهُ عَنْ الْحَجِّ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَجُّ عَرَفَةُ فَمَنْ أَدْرَكَ لَيْلَةَ عَرَفَةَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ مِنْ لَيْلَةِ جَمْعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّهُ (النسائى)

Telah mengabarkan kepada kami (1) Ishaq bin Ibrohim katanya telah mengabarkan kepada kami (2) Wakii katanya telah menceritakan kepada kami (3) Syufyan dari (4) Bukair Ibn Atho’I dari (5) Abdur Rohman bin Yamar katanya Sekelompok orang mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya tentan Haji ? Jawab Rasulullah SAW: “Haji adalah Arofah maka siapa mendapatkan malam Arofah sebelum terbit Fajar maka sungguh dia telah mendapatkan haji yang sempurna” (An Nasai 2966)

 

 

أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي قَالَأَتَيْنَا جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ فَحَدَّثَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُزْدَلِفَةُ كُلُّهَا مَوْقِفٌ(النسائى)

Telah mengabarkan kepada kami (1) Ya’qub bin Ibrohim katanya telah menceritakan kepada kami (2) Yahya bin Saiid katanya telah menceritakan kepada kami (3) Ja’far bin Muhammad katanya telah menceritakan kepada saya (4) Bapak saya, saya telah mendatangi (5) Jabir bin Abdullah maka dia bercerita Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Muzdalifah seluruhnya adalah tempat berhenti” (An Nasai 2995)

 

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ أَيُّوبَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ الثَّقَفِيُّ الْمَرْوَزِيُّ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِدْرِيسَ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ رَمَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْجَمْرَةَ يَوْمَ النَّحْرِ ضُحًى وَرَمَى بَعْدَ يَوْمِ النَّحْرِ إِذَا زَالَتْ الشَّمْسُ (النسائى)

Telah mengabarkan kepada kami (1) Muhammad bin Yahya bin Ayub bin Ibrohim Ats Tsaqofi Al Marwaziy katanya telah memberitaukan kepada kami (2) Abdullah bin Idris dari (3) Ibn Juraiz dari (4) Abi Zubaer dari (5) Jabir katanya Rasulullah SAW melontar Jumroh Aqobah pada waktu Dhuha dan melontar setelah tanggal sepuluh (hari Tasyriq) dilakukan setelah tergelincir matahari (An Nasai 3013)

 

أَخْبَرَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ هَارُونَ قَالَ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ قَالَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ حُسَيْنٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ فَقُلْتُ أَخْبِرْنِي عَنْ حَجَّةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَمَى الْجَمْرَةَ الَّتِي عِنْدَ الشَّجَرَةِ بِسَبْعِ حَصَيَاتٍ يُكَبِّرُ مَعَ كُلِّ حَصَاةٍ مِنْهَا حَصَى الْخَذْفِ رَمَى مِنْ بَطْنِ الْوَادِي ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَى الْمَنْحَرِ فَنَحَرَ(النسائى)

Telah mengabarkan kepada kami (1) Ibrohim bin Harun katanya telah menceritakan kepada kami (2) hatim bin Ismail katanya telah menceritakan kepada kami (3) Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Husain dari (4) bapaknya katanya kami masuk kedalam rumah (5) Jabir dan aku berkata: Jelaskanlah tentang haji Nabi SAW maka belaiu berkata: Sesungguhnya Rasulullah SAW telah melontar dengan tujuh batu dan beliau membaca takbir pada setiap lontaran kemudian beliau mencari tempat penyembelihan dan beliau menyembelih hewannya” (An Nasai 3026)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar