Selasa, 27 Oktober 2009

Kekayaan dan perhiasan hanyalaah kenikmatan hidup duniawi, sedang kebahagian akhirat dapat dicapai dengan taqwa

1. Kekayaan dan perhiasan hanyalah kenikmatan hidup duniawi, sedang kebahagian akhirat dapat dicapai dengan taqwa (Az Zuhruf: 31-45)

Dan sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya. (33) Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka bertelekan atasnya. (34) Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.(35) Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.(36) Dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.(37) Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, Maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia)".(38) (Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu Karena kamu Telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam azab itu.(39) Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak bisa mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?(40) Sungguh, jika kami mewafatkan kamu (sebelum kamu mencapai kemenangan) Maka Sesungguhnya kami akan menyiksa mereka (di akhirat).(41) Atau kami memperlihatkan kepadamu (azab) yang Telah kami ancamkan kepada mereka. Maka Sesungguhnya kami berkuasa atas mereka.(42) Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang Telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.(43) Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta pertanggungan jawab.(44) Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul kami yang Telah kami utus sebelum kamu: "Adakah kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah yang Maha Pemurah?"(45)

2. Hati-hatilah terhadap kehidupan dunia (At Taghaabun: 11-18)

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (14) Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar. (15) Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta`atlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.(16) Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.(17) Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata. yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(18)

3. Ancaman Allah swt terhadap orang yang lalai dan bermegah-megahan (At Takaatsur: 1-8)

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (1) sampai kamu masuk ke dalam kubur. (2) Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (3) dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. (4) Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5) Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim,(6) Dan Sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan 'ainul yaqin.(7)Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).(8)

4. Amat celakalah penimbun harta yang tidak menafkahkannya di jalan Allah (Al Humazah: 1-9)

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela (1) yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, (2) dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya, (3) Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.(4) Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?(5) (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,(6) Yang (membakar) sampai ke hati.(7) Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,(8) (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.(9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar