Selasa, 27 Oktober 2009

Pedoman pergaulan antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram

1. Pedomanan pergaulan antara antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram (An Nuur: 30-31)

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (30) Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(31)

2. Anjuran menikah (An Nuur: 32-33)

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (32) Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu).(33)

3. Pedoman pergaulan dalam rumah tangga (An Nuur: 58-61)

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar) mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga `aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (58) Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur balig, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (59) Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (60) Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu sendiri atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, di rumah saudara bapakmu yang laki-laki di rumah saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara ibumu yang laki-laki di rumah saudara ibumu yang perempuan, di rumah yang kamu miliki kuncinya atau di rumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat (Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.(61)

4. Perintah memberi peringatan kepada keluarga dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin (Asy Syu'araa: 192-220)

Dan Sesungguhnya Al Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam,(192) Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),(193) Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,(194) Dengan bahasa Arab yang jelas.(195) Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu.(196) Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?(197) Dan kalau Al Quran itu kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab,(198) Lalu ia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya.(199) Demikianlah kami masukkan Al Quran ke dalam hati orang- orang yang durhaka.(200) Mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat 'azab yang pedih,(201) Maka datanglah 'azab kepada mereka dengan mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya,(202) Lalu mereka berkata: "Apakah kami dapat diberi tangguh?"(203) Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami?(204) Maka bagaimana pendapatmu jika kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun,(205) Kemudian datang kepada mereka azab yang Telah diancamkan kepada mereka,(206) Niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya.(207) Dan kami tidak membinasakan sesuatu negeripun, melainkan sesudah ada baginya orang-orang yang memberi peringatan;(208) Untuk menjadi peringatan. dan kami sekali-kali tidak berlaku zalim.(209) Dan Al Quran itu bukanlah dibawa turun oleh syaitan- syaitan.(210) Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Quran itu, dan merekapun tidak akan Kuasa.(211) Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan daripada mendengar Al Quran itu. (212)Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang di'azab.(213) Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, (Asy Syu’ara: 214) dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (215) Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan"; (216) Dan bertawakkallah kepada (Allah) yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,(217) Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang),(218) Dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. (219) Sesungguhnya dia adalah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.(220)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar