Senin, 19 Oktober 2009

Kewajiban Isteri

Kewajiban Isteri

 

34.  Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,  oleh Karena Allah Telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka)[290]. wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[291], Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (An Nissa' -4-)

 

[289]  Maksudnya: tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya.

[290]  Maksudnya: Allah Telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik.

[291]  Nusyuz: yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.

[292]  Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat, bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. bila cara pertama Telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.

 

حَدَّثَنَا وَاصِلُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَبِي نَصْرٍ عَنْ مُسَاوِرٍ الْحِمْيَرِيِّ عَنْ أُمِّهِ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتْ الْجَنَّةَ (الترمذى)

Umi Salamah berkata, katanya Telah bersabda Rasulullah SAW: “Wanita mana saja yang ditinggal wafat suaminya dalam keadaan ridho padanya maka dia akan masuk syurga”

 

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا (الترمذى)

Dari Abi Hurairoh, katanya Rasulullah SAW bersabda: “jika aku memerintahkan bahwa seseorang bersujud pada orang lain tentu akan aku perintahkan isteri untuk sujud pada suaminya”

 

قَالَ رَسُولُ اللهِ r إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفَظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ (أحمد)

 

Rasulullah SAW bersabda: “Jika seorang wanita shalat lima waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan taat pada suaminya maka Malikat akan berkata: Masuklah engkau ke dalam syurga dari pintu mana saja yang engkau sukai”

 

وَجَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى النَّبِىِّ r فَقَالِتْ يَا رَسُولَ اللهِ أَنَا وَافِدَةُ النِّسَاءِ إِلَيْكَ هَذَا الْجِهَادُ كَتَبَهُ اللهُ عَلَى الرِّجَالِ يُصَيِّبُوا أَثِيبُوا ثَوَابًا عَظِيمًا وَإِنْ قُتِلُوا كَانُوا أَحْيَاءَ عِنْدَ رَبِّهِمْ فَمَا لَنَا مِنْ ذَالِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ r أَبْلِغِى مَنْ لَقِيتِ النِّسَاءَ : أَنَّ طَاعَةَ الزَّوْجِ وَاعْتِرَافًا بِحَقِّهِ يُعَدِّلُ ذَالِكَ وَقَلِيْلٌ مِنْكُنَّ مَنْ يَفْعَلُهُ (الطبرانى)

 

Seorang wanita mendatangi Rasulullah SAW dan berkata: “Wahai Rasulullah ! Saya adalah utusan para wanita untuk menanyakan sesuatu padamu. “ Jihad yang Allah wajibkan pada kaum laki-laki jika mereka terkena luka mereka akan diberikan pahala yang besar dan jika mereka terbunuh mereka akan mati syahid yang selalu hidup di sisi Allah dengan penuh kemulian, maka apakah untuk kami para wanita, Wahai Baginda Rasulullah ? Jawab Rasulullah SAW: “Sampaiaknlah kepada para wanita; bahwa jika mereka taat pada suami mereka dan menyadari hak-haknya akan sebanding dengan pahala-pahala lelaki yang berjihad di jalan Allah tapi sangat sedikit wanita yang melakukanitu semua”

 

وَقَالَ النَّبِىُّ r ثَلاَثَةٌ لاَيَقْبَلُ اللهُ لَهُمْ صَلاَةً وَلاَ تُرْفَعُ لَهُمْ إِلَى السَّمَاءِ حَسَنَةٌ الْعَبْدُ اْلآبِقُ مِنْ سَيِّدِهِ حَتَّى يَرْجِعَ وَالْمَرْأَةُ السَّاخِطُ عَلَيْهَا زَوْجُهَا حَتَّى يَرْضَى وَالسَّكْرَانُ حَتَّى يَصْحُوَ (البيهقى)

 

Bersabda Nabi SAW: “ tiga orang tidak akan diterima shalatnya dan tidak dilaporkan amal-amal kebaikannya: Hamba sahaya yang kabur dari tuannya sampai mereka kembali, isteri yang suaminya marah sampai suaminya ridho kembali dan orang mabuk sampai dia sadar”

 

وَقَالَ النَّبِىُّ r أَيُّمَاامْرَأَةٌ سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلاَقَ مِنْ غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ (أَبو داود)

Bersabda Nabi SAW: “Wanita mana saja yang meminta cerai kepada suaminya tanpa sebab maka atasnya haram aroma syurga”

 

قَالَ رَسُولُ اللهِ r أَرْبَعَةٌ مِنَ النِّسَاءِ فِى الْجَنِّةِ وَأَرْبَعَةٌ فِى النَّارِ وَذَكَرَr مِنَ اْلأَرْبَعَةِ اللَّوَاتِى فِى الْجَنَّةِ امْرَأَةٍ عَفِيفَةٍ طَائِعَةٍ لِلَّهِ وَلِزَوْجِهَا وَلُودٍ صَابِرَةٍ قَانِعَةٍ بِالْيَسِيرِ مَعَ زَوْجِهَا ذَاتَ حَيَاءٍ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا زَوْجُهَا حَفَظَتْ نَفْسَهَا وَمَالَهَا وَإِنْ حَضَرَ أَمْسَكَتْ لِسَانَهَا عَنْهُ وَامْرَأَةٍ مَاتَ زَوْجُهَا وَلَهَا أَوْلاَدٌ صِغَارٌ فَحَبِسَتْ نَفْسَهَا عَلَى أَوْلاَدِهَا وَرَبَّتْهُمْ وَأَحْسَنَتْ إِلَيْهِمْ وَلَمْ تُزَوِّجْ خَشْيَةً أَنْ يُضَيِّعُوا وَأَمَّا اْلأَرْبَعَةُ اللَّوَاتِى فِى النِّارِ فَامْرَأَةٌ بَذِيَّةُ اللِّسَانِ عَلَى زَوْجِهَا إِنْ غَابَ عَنْهَا زَوْجُهَا لَمْ تَصُنْ نَفْسَهَا وَإِنْ حَضَرَ آذَتْهُ بِلِسَانِهَا وَامْرَأَةٍ تُكَلِّفُ زَوْجَهَا مَالاَ يَطِيقُ وَامْرَأَةٍ لاَتَسْتُرُ نَفْسَهَا مِنَ الرِّجَالِ وَتَخْرُجُ مِنْ بَيْتِهَا مُتَبَرِّجَةً (الطبرانى)

Bersabda Rasulullah SAW: “ Empat wanita di dalam syurga dan empat wanita di dalam neraka. Kemudian Rasul menjelaskan empat wanita di dalam syurga: Wanita yang lembut dan taat pada Allah, Wanita yang banyak anak, sabar serta menerima pemberian yang sedikit dari suami dan mempunyai rasa malu, Wanita yang menjaga kehormatan dan harta suami ketika tidak ada dan menjaga lisan ketika suaminya berada di sisinya, dan Wanita yang ditinggal wafat oleh suaminya dan mempunyai anak-anak yang masih kecil kemudian dia mengurusi anak-anaknya sampai dewasa dan dia menahan dirinya untuk menikah lagi karena takut anak-anaknya tersia-siakan. Empat wanita yang berada di neraka: Wanita yang jelek lisannya, Wanita yang tidak menjaga dirinya dan harta suami ketika tidak ada suaminya dan ketika suaminya berada di sisinya selalu menyakiti suaminya dengan lisannya, Wanita yang memaksakan kepada suami beban yang tidak bisa ditanggungnya dan Wanita yang tidak menutupi dirinya dari laki-laki ketika dia keluar rumah”

 

قَالَ جَمَاعَةٌ مِنَ الْعُلَمَاءِ: أَنَّهَا لاَ تَتَصَرَّفْ فِى شَيْءٍ مِنْ مَالِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ وَيَجِبُ عَلَى الْمَرْأَةِ دَوَامُ الْحَيَاءِ مِنْ زَوْجِهَا وَالطَّاعَةُ لِأَمَرِهِ وَالْقِيَامُ عِنْدَ قُدُومِهِ وَخُرُوجِهِ وَعِرْضُ نَفِسِهَا عِنْدَ نَومٍ وَالتَّعَطُّرِ وَتَعَهَّدَهَا الْفَمُّ  بِالْمِسْكِ وَالطَّيِّبِ

Para Ulama memberikan saran kepada wanita-wanita di dalam membangun rumah tangga:Jangan menggunakan harta suami tanpa sepengetahuan dan seizinnya, Selalu menjaga rasa hormat kepada Suami dan selalu taat pada perintahnya, Menyambut suami ketika datang dan pergi selalu menyiapkan dirinya kapan saja untuk suaminya, Ketika tidur hendaklah selau memberikan aroma yang harum yang disenangi oleh suami terutama pada mulut dan tubuhnya     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar