Senin, 19 Oktober 2009

Pendidikan Anak

Pendidikan Anak Usia 2 –  10 tah

 

14.  Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara Isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

15.  Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar. (At Taghaabun -64-)

 

[1479]  Maksudnya: kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.

 

74.  Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al Furqan -25-)

 

13.  Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

14.  Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.

15.  Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian Hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.

16.  (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus[1181] lagi Maha Mengetahui.

17.  Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

18.  Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

19.  Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (Luqman -31-)

 

[1180]  Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.

[1181]  yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.

[1182]  Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.

 

مَا مِنْ مَوْلُودٍ يُولَدُ إِلاَّ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ , فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ  (البخارى)

 

“ Tidak ada yang dilahirkan kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang akan membuat mereka Yahudi, Nasrani ataupun Majusi”

 

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ : الإِمَامُ رَاعٍ وَ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَرَجُلُ رَاعٍ فِى أَهْلِهِ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَاْلمَرْأَةُ رَاعِيَّةٌ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا مَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِى مَالِ سَيِّدِهِ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ (مسلم)

“ Setiap kalian adalah pengembala (pemimpin) dan setiap kalian akan ditanya kepemimpinannya, Imam akan ditanya tentang keimamannya, Laki-laki akan ditanya tentang keluarganya, Isteri akan ditanya tentang rumah suaminya dan Pembantu akan ditanya tentang harta tuannya. Setiap kalian adalah pengembala dan akan ditanya tentang pengembalaannya”

 

افْتَحُوا عَلَى صَبِيِّاتِكُمْ أَوَّلَ كَلِمَةِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ  وَلَقِنُوا عِنْدَ الْمَوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ  (الحاكم)

“ Bukalah putera-puteri kalian dengan kalimat “Laa illaha illallah dan Talqinkanlah ketika akan meninggal dengan lafadz “Laa illaha illallah”

 

عِنْ ابْنْ عَبَّاسٍ t كُنْتُ خَلْفَ النَّبِيِّ  r  يَوْمًا فَقَالَ: يَا غُلاَمُ إِنِّى أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ : احْفَظِ الله َ يَحْفَظَكَ , احْفَظِ الله َ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ , إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ الله َ  وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِالله ِ ( الترمذى)

“ Pada suatu hari aku berada di belakang Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda: Wahai Gulam ! Aku akan mengajarkan kepada kalian beberapa kalimat: Jagalah olehmu Allah maka Allah akan menjagamu, Jika engkau meminta, mintalah engkau kepada Allah dan Jika kalian minta tolong, minta tolonglah kepada Allah”

 

عَنْ أَبِى حَورَاءِ السَعَدِى رَبِيعَةَ بْنِ شَيْبَانِ قَالَ t قُلْتُ لِلْحَسَنِ بْنِ عَلِيِّ  t مَا حَفَظْتَ مِنْ رَسُولِ اللهِ  r  ؟ قَالَ حَفَظْتُ مِنْهُ ( دَعْ مَا يُرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ يُرِيبُكَ , فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِينَةٌ وَالْكِذْبُ رَيْبَةٌ )    (الترمذى)

Dari Abi Hawra As Saadiy Robiah bin Syayban; katanya: Aku bertanya kepada Hasan bin Ali: “Apa yang telah engkau hapal dari Rasulullah SAW ? Aku telah mengahapal dari Rasulullah SAW (tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu, Kebenaran itu membuat ketenangan dan dusta membuat kebimbangan)

 

ذَكَرَ الخَطِيبُ الْبَغَدَادِى فِى كِتَابِهِ  (( شرف أَصحاب الحديث ص 10)) وَرَوَى النَّضَرُ بْنُ الْحَارِثِ قَالَ سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ أَدْهَمَ يَقُولُ لِى أَبِى يَا بُنَيَّ اطْلُبِ الْحَدِيثَ فَكُلَّمَا سَمِعْتَ حَدِيثًا وَحَفَظْتَهُ فَلَكَ دِرْهَمٌ فَطَلَبْتُ الْحَدِيثَ عَلَى هَذَا

 

Al Khatib Al Bagdadi di dalam bukunya “ Kemulian Pengahapal-penghapal Hadist”: An Nadhor bin Al Harist berkata: Aku mendengar dari Ibrohim bin Adham; Ayahku telah berkata padaku: “Wahai anakku pelajarilah hadist, jika engkau mendenagr suatu hadist dan kemudian mengapalnya untukmu beberapa dirham. Aku kemudian mencari dan belajar hadist atas keadaan itu.

 

أَنَّ النَّبِيَّ r قَالَ : أَدِّبُوا أَوْلاَدَكُمْ عَلَى ثَلاَثِ خِصَالٍ: حُبِّ النَّبِيِّكُمْ وَحُبِّ آلِ بَيْتِهِ وَتِلاَوَةِ الْقُرّأَنِ, فَإِنَّ حَمْلَةَ الْقُرْأَنِ فِى ظِلِّ عَرْشِ اللهِ يَومَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلَّهُ مَعَ أَنْبِيَائِهِ وَأَصْفِيَائِهِ  (الطبرانى)

“ Ajarilah Akhlak anak-anak kalian dengan tiga hal: Cinta kepada Nabi, cinta kepada keluarga Nabi dan mempelajari Al Qur’an, karena orang yang mempelajari Al Qur’an dan mengahapalnya berada pada naungan arsy Allah pada hari kiamat ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, dikumpulkan bersama para Nabi dan Orang-orang pilihan-Nya”

 

مَنْ قَرَأَ الْقُرْأَنَ وَتَعَلَّمَ وَعَمِلَ بِهِ أَلْبَسَ وَالِدَاهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَاجًا مِنْ نُورِ ضَوْؤِهِ مِثْلُ الشَّمْسِ وَيَكْسَئُ وَالِدَاهُ حُلِّيَتَيْنِ لاَ تَقُومُ لَهُمَا الدُّنْيَا. فَيَقُولاَنِ بِمَ كَسَبْنَا هَذَا بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْأَنَ (الحاكم)

“ Siapa saja yang membaca Al Qur’an, mengajarkan dan mengamalkannya, Allah akan memakaikan Mahkota yang cahayanya seperti cahaya matahari kepada kedua orang tuanya dan memakaikan terompah emas permata, Kedua orang tuanya berkata: Ya Allah apa yang telah kami lakukan hingga kami mendapatkan kemulian ini ? Ini semua adalah hasil anakmu yang selalu mempelajari Al Qur’an”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar