Kamis, 08 Oktober 2009

Nabi Adam as, Nabi Nuh as, Nabi Yunus as dan Nabi Ayub as.


Adam as adalah manusia pertama yang Allah utus sebagai Nabi, dan yang mendapatkan amanat sebagai penguasa di muka bumi. “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (Al Baqarah: 30)".


2. Kisah Nabi Nuh as

Nabi Nuuh adalah nabi setelah Adam as yang diperintahkan untuk membimbing manusia ke jalan Allah SWT. Perjuangan yang membutuhkan kesabaran dan keteguhan dalam menegakkan agama Allah SWT. Pembinasaan kaum Nabi Nuuh yang menolak ajakannya adalah dibinasakan dengan dahsyatnya air bah (banjir) yang turun dari langit dan yang keluar dari bumi. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat) (Al A’raf: 29)”.

3. Kisah Nabi Yunus as

Allah mengajarkan dengan cerita Nabi Yunus as bahwa memperjuangkan agama membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Pengharapan beriman hanya kepada Allah SWT. Allah lah yang menentukan seorang mau menerima keimananan atau menolaknya. “Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.(Yunus: 99)

4. Kisah Nabi Ayub as

Ujian yang menimpa diri manusia pilihan yang sangat berat dirasakan oleh Nabi Ayub as. “dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.(84) Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhannya; "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan (Al Anbiya: 83)".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar