Kamis, 08 Oktober 2009

Orang-orang kafir


Golongan ketiga pembagian Al Qur’an adalah golongan Kafir. Golongan yang selalu menutupi berbagai macam kenikmatan yang Allah berikan. Golongan yang tidak dapat menangkap ayat-ayat Allah dengan semestinya. “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila`nati Allah dan dila`nati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat mela`nati (Al Baqarah: 6)”

Melampaui batas, kesombongan dan berpaling dari ayat-ayat Allah merupakan salah satu sebab kekafiran. Pada saat timbul sifat itu Allah menginginkan manusia kembali kepada Allah. Kebahagian Allah sangat besar untuk hamba-Nya yang meminta ampunan atas kesalahannya. “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Al Maidah: 72)”.

Musyrik adalah kekafiran di dalam peribadatan. Keyakian bahwa ada sekutu bagi Allah sangat dicela oleh Al Qur’an. Al Qur’an memberikan penjelasan bahwa selain Allah adalah makhluk (yang diciptakan Allah).“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai `Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah: "Unjukkanlah hujjahmu! (Al Qur'an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan orang-orang yang sebelumku (Al Anbiya’: 22)".

Islam selalu dipertentangkan dengan kekafiran dan kemunafikan. Islam menyadarkan manusia tentang hakekat kehidupan dan tujuan manusia diciptakan. Kekafiran dan kemunafikan akan mencegah penyadaran itu, mereka akan selalu berusaha agar manusia mengikuti hawa nafsunya. Dari sisi inilah Allah menganjurkan agar bersikap tegas dengan segala kekafiran dan kemunafikan “Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah neraka Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya (At Taubah: 73)”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar