Senin, 26 Oktober 2009

Tuhan mengingatkan manusia kepada asal usul kejadiannya

1. Tuhan mengingatkan manusia kepada asal usul kejadiannya (Al A'raf: 189-193)

Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur" (189) Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan..(190) Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang.(191) Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan.(192) Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu herdiam diri.(193)

2. Pandangan Islam tentang kejadian manusia (Al Hijr: 28-44)

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk (28) Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud (29). Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama,(30) kecuali iblis. Ia enggan ikut bersama-sama (malaikat) yang sujud itu.(31) Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" (32) Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk".(33) Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, (34) dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".(35) Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan".(36) Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, (37) sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan" (38) Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (39) kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (40) Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya).(41) Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.(42) Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.(43) Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.(44)

3. Permusuhan dan godaan syaithan terhadap manusia yang menyebabkan kekufuran (Al Isra': 61-65)

Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?" (61) Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". (62) Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup.(63) Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (64) Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, Kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga".(65)

4. Perkembangan kejadian manusia dan kehidupan di akhirat (Al Mukminun: 12-16)

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (12) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).(13) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.(14) Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.(15) Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.(16)

5. Tuhan menciptakan manusia bukanlah percuma (Al Mukminun: 115-118)

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (Al Mukminun: 115) Maka Maha Tinggi Allah, raja yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.(116) Dan barangsiapa menyembah Tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, Maka Sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung.(117) Dan Katakanlah: "Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik."(118)

6. Sifat-sifat manusia yang tercela (Ar Ruum: 33-36)

Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, Kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka mempersekutukan Tuhannya,(33) Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebahagian daripada mereka mempersekutukan Tuhannya (34), Atau pernahkah kami menurunkan kepada mereka keterangan, lalu keterangan itu menunjukkan (kebenaran) apa yang mereka selalu mempersekutukan dengan Tuhan? (35) sehingga mereka mengingkari akan rahmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka bersenang-senanglah kamu sekalian kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu). Dan apabila Kami rasakan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu. Dan apabila mereka ditimpa sesuatu musibah (bahaya) disebabkan kesalahan yang telah dikerjakan oleh tangan mereka sendiri, tiba-tiba mereka itu berputus asa. (36)

7. Hanya orang-orang yang berpengetahuanlah yang sebenar-benarnya takut kepada Allah (Fathir: 29-31)

Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. (Fathir: 27) Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.(28)

8. Hanya orang-orang yang memahami kitab Allah, mendirikan shalat, bernafkah di jalan Allah itulah yang mengharap pahala yang kekal (Fathir: 29-31)

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (29) agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.(30) Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Qur'an) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.(31)

9. Manusia diciptakan berbagai bangsa untuk kenal mengenal (Al Hujurat: 13)

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (13).

10. Ajaran-ajaran Islam untuk mengatasi sifat-sifat yang jelek pada manusia (Al Ma'arij: 19-35)

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir (19). Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,(20) dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, (21) kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, (22) yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya (23) dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, (24) bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta), (25) dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, (26) dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.(27) Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya). (28) Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya (29) kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. (30) Barangsiapa mencari yang dibalik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.(31) Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. (32) Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya (33) Dan orang-orang yang memelihara shalatnya (34) Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan (35)

11. Kehidupan manusia menuju kesempurnaan, proses kejadian manusia (Al Insaan: 1-4)

Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (1) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.(2) Sesungguhnya kami Telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.(3) Sesungguhnya kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.(4)

12. Perintah agar manusia memilih jalan yang benar kepada Tuhannya (An Naba': 38-40)

Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar (38). Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. (39) Sesungguhnya kami Telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang Telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata:"Alangkah baiknya sekiranya dahulu adalah tanah".(40)

13. Peringatan Tuhan kepada manusia yang tidak tahu hakekat dirinya (Abbasa: 17-42)

Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? (17) Dari apakah Allah menciptakannya? (18) Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. (19) Kemudian Dia memudahkan jalannya, (20) kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur, (21) kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali (22) Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, (23) maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (24) Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), (25) kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, (26) lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, (27) anggur dan sayur-sayuran, (28) Zaitun dan pohon kurma, (29) kebun-kebun (yang) lebat, (30) dan buah-buahan serta rumput-rumputan, (31) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu (32) Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), (33) pada hari ketika manusia lari dari saudaranya (34) dari ibu dan bapaknya, (35) dari isteri dan anak-anaknya. (36) Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.(37) Banyak muka pada hari itu berseri-seri (38) tertawa dan gembira ria, (39) dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, (40) dan ditutup lagi oleh kegelapan.(41) Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.(42)

14. Manusia mengalami proses kehidupan tingkat demi tingkat (Al Insyiqaq: 16-25)

Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja, (16) dan dengan malam dan apa yang diselubunginya, (17) dan dengan bulan apabila jadi purnama, (18) sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).(19) Mengapa mereka tidak mau beriman? (20) Dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud,(21) Bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya).(22) Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka).(23) Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih,(24)Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya.(25)

15. Manusia diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya (At Tiin: 1-5)

Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, (1) dan demi bukit Sinai, (2) dan demi kota (Mekah) ini yang aman, (3) sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.(4) Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),(5)

16. Yang menjadi pokok kemulian manusia adalah iman dan amalnya (At Tiin: 6-8)

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (6) Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? (7) Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?(8)

17. Manusia menjadi jahat karena merasa cukup (Al A'laq: 6-19)

Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, (6) karena dia melihat dirinya serba cukup.(7) Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali (mu). (8) Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,(9) Seorang hamba ketika mengerjakan shalat,(10) Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran, (11) Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)? (12) Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling? (13) Tidaklah dia mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya? (14) Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya kami tarik ubun-ubunnya, (15) (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.(16) Maka Biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), (17) Kelak kami akan memanggil malaikat Zabaniyah, (18) Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). (19)

18. Manusia menjadi kikir karena tamaknya kepada harta (Al A'adiyat: 1-11)

Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah, (1) Dan kuda yang mencetuskan api dengan pukulan (kuku kakinya),(2) Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, (3) Maka ia menerbangkan debu, (4) Dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh, (5) Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya, (6) dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, (7) dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. (8) Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, (9) dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada, (10) sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka.(11)

19. Amat rugilah manusia yang tidak memanfaatkan waktunya untuk berbakti (Al 'Ashr: 1-3)

Demi masa. (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar