Kamis, 08 Oktober 2009

Nabi Musa as

Nabi yang membebaskan Bani Isra’il dari perbudakan Fir’aun adalah Nabi Musa as. Kisah Nabi Musa salah satu kisah Nabi yang banyak diceritakan kepada Nabi Muhammad SAW. “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah". Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur (Ibrohim: 5)”.


Salah satu kisah pengembaraan Nabi Musa as adalah ketika beliau bertemu seorang hamba Allah (Nabi Khidir as). Nabi Musa as banyak mendapatkan pelajaran yang berharga pada diri Hamba Allah tersebut “Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?" Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu? (Al Kahfi: 65)"

Nabi Musa as dan Harun as diperintahkan oleh Allah SWT menghadap kepada Fir’aun. Keduanya diperintahkan untuk mengajak Fir’aun beriman kepada Allah SWT. Fir’aun meminta kepada Musa untuk memperlihatkan kemukjizatannya “Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku; Pergilah kamu berdua kepada Fir`aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas (Thoha: 42)"”.

4. Penghianatan Samiri

Nabi Musa as berjuang berdakwah mengajak kaumnya untuk beriman kepada Allah SWT. Allah memerintahkan kepada Musa berangkat ke lembah Thur untuk menerima Wahyu-Nya. Pembinaan dakwah diserahkan kepada Nabi Harun as. dan Samiri pun menyesatkan kaum Nabi Musa as untuk menyembah anak lembu “Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami. Berkata Musa: "Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat, sehingga kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?" Harun menjawab: "Hai putera ibuku janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): "Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku". Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?" Samiri menjawab: "Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rasul lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku (Thoha: 91)".

5. Kisah Musa as menerima Taurat hanya diketahui Muhammad saw dengan wahyu-Nya

Allah menceritakan kepada Nabi Muhammad SAW kisah Nabi Musa as sebagai penenang dan pendorong untuk selalu terus menerus berjuang. Kisah-kisah Nabi Musa as diketahui oleh Nabi Mhammad SAW bukan dengan cara belajar ataupun mendengar dari ahli Kitab, tapi pengetahuan itu didapati langsung dari Allah SWT “Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan tiada pula kamu termasuk orang-orang yang menyaksikan (Al Qoshosh: 44)”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar